Apakah itu aku?
Aku melihat semua orang menangis
di halaman depan rumahku, aku melihat dan bertanya kepada diriku.. kenapa
orang-orang ini menangis tersedu sedu, ada apa sebenarnya ini?
“assalamualaikum, putri pulang.”
Lalu aku ke depan rumah dan
bertanya kepada salah satu temanku, yang aku lihat dia hadir disana dan
menangis dengan terisak..
“loh kok lo di sini tang? Kenapa deh?”
“kok lo nyampe duluan ke sini?”
“tang kenapa pada nangis sih?”
“hallo”
“lintang”
“tang jawab kek elah”
tetapi dia tidak menjawab pertanyaanku.
Seingat memoriku, terakhir kali aku berada di sekolah, dan ingin pulang bersama
temanku ini, tetapi mengapa dia berada di rumahku? Dan kemudian menangis
seperti ini.
Kemudian, aku melihat adekku, ya,
Prabu namanya. Aku lihat dia menangis tak seperti biasanya, aku sapa dia
“adeek, kenapa nangis sih?”
“cowok kok nangis, kenapa sih?”
“ADEEK”
“adek yangti sama mama mana sih? Gue
nanya jawab dong!”
tapi dia tidak mendengarku, aku
coba ulangi perkataanku tadi, tapi dia sama sekali tidak menoleh kearahku. Ya aku
kesal melihat semua orang tidak memperdulikan aku. Aku melihat kesegala arah
mencari mama dan yangti.
lalu aku melihat seseorang yang
aku “suka” ini hadir di rumahku.
Aku hampiri dia dengan senyum dan
heran, aku lihat wajahnya penuh dengan penyesalan dan terlihat menahan tangis, lalu
aku bertanya
“lo kenapa?”
“ehm, lo denger gue ga?”
“kenapasih orang-orang disini
nangis?”
lalu aku mendengar dia mengucapkan “gue
nyesel, gue baru tau rasanya bener bener kehilangan lo put. Put, kenapa sih lo
pergi”
lalu aku heran, dan berkata
“lah, gue disini. Disamping lo”
tiba-tiba dia berkata “coba lo
ada di samping gue sekarang put, lo liat gue. Lo liat kesedihan gue sejak ga
ada lo put. Put dari dulu juga gue udah meratiin lo kok, maaf put gue selama
ini pura-pura ngejauh dan ga peduli sama lo. Gue sayang lo put” kemudian dia
berdiri dan berlari pergi dari rumahku.
“eh tunggu, jangan pergi? Maksud lo
apa sih?”
Aku heran kenapa dia seperti itu,
langsung saja aku memasuki rumah, dan ternyata di dalam rumah penuh dan ramai penuh
tangisan, aku masih heran.
“misi.. misi.. misi aku mau
masuk. Ada apaan sih?”
Orang-orang tidak minggir dari
jalanku, tapi aku tetap bisa masuk rumah.. sungguh membingungkan.
Aku masuk dan seperti biasa
menaruh tas dan map hijau ku di lantai, kemudian bercermin. Tapi kali ini beda,
ya.. bayanganku tidak terlihat dicermin, aku berusaha mendekati cermin, tapi
tidak ada. Aku memanggil mama dan eyangti karena terlalu ramai dan aku tidak
bisa melihat mama dan eyangti.
“mama dimana? Mama.. ma putri
udah pulang?”
“mama ga ke kantor kan?
Tiba-tiba aku melihat papa yang
baru memasuki pintu rumah. Dan sama seperti mereka semua yang ada di sini, papa
menangis. Aku tanya papa..
“pa, ngapain ke sini?”
“kok papa nangis?”
“papa!”
“papa jawab dong pa”
Ya aku sudah tau, pasti papa ga
menjawab pertanyaanku, karena papa orangnya ga peduli. Jadi pasti dia ga
mendengarkan ku. Kemudian aku mendengar suara mamaku.. aku langsung mencari
mama.
Aku melihat mama yang sudah tidak
karuan, sambil menangis tertahan, sambil kadang-kadang menangis tersenyum, dan
menangis sambil memeluk sesuatu yg ditutupi kain putih.
Aku datang langsung menghampiri
mama, tiba-tiba papa dan adek ku juga menghampiri mama, dan aku bertanya sama
mama..
“mama ada apa sebenarnya, mama
kenapa?”
Tiba-tiba papaku yang baru saja
datang, membuka kain putih itu…
.
.
.
.
dan ternyata itu aku dengan kondisi memang
memakai seragam sma dan sudah tergeletak tak berdaya.
Aku tak percaya, apakah benar itu
aku?
Komentar