Pada Hari Sabtu, 10 Maret 2018 hingga Minggu, 11 Maret 2018 diadakan
bakti sosial dan pengobatan hingga operasi gratis di daerah Pelabuhan Kalimas,
Surabaya. Saya menjadi salah satu sukarelawan untuk membantu terselenggaranya
acara tersebut.
Namun,
kali ini ada yang berbeda, bukan hanya poli dan di rumah sakit biasa, tetapi
rumah sakit yang berbentuk kapal. Rumah sakit kapal ini memiliki nama yaitu RS.
Terapung Ksatria Airlangga yang dibentuk oleh IKA UA (Ikatan Alumni Universitas
Airlangga) dan sekarang sudah dibentuk Yayasan Ksatria Medika Airlangga. Rumah
sakit berbentuk kapal yang terinspirasi dari daerah di Indonesia yang merupakan
negara kepulauan dan negara maritim dengan konsep untuk membantu masyarakat khususnya pada pulau yang belum terdapat fasilitas
dengan baik.
Bakti sosial ini dimulai pukul 09.00 WIB – selesai. Seperti halnya
bakti sosial, terdapat apotek dan poli kesehatan gratis seperti poli umum, poli
gigi dan mulut, poli kulit, poli mata, dan para psikolog untuk konsultasi.
Selain itu, ada juga beberapa operasi yang dilaksanakan di kapal RS. Terapung
Ksatria Airlangga. Rumah sakit kapal ini memiliki fasilitas yang memadai untuk
beroperasi di dalam ruangan operasi (O.K). Agar beroperasional lebih cepat,
ruang O.K pada kapal tersebut sebanyak 2 ruangan. Ada 2 jenis operasi yang
diadakan di kapal tersebut, yaitu operasi minor dan operasi mayor. Pada 2 hari
tersebut sukses dilaksanakan operasi minor seperti operasi atheroma,
lipoma, veruca, ganglion cyst, dan
cataract. Sedangkan operasi mayor seperti operasi hernia inguinalis. Setelah
operasi rumah sakit kapal ini juga dilengkapi oleh alat sterilisasi seperti
sinar UV untuk sterilisasi ruangan dan autoclave untuk sterilisasi alat medis.
Tidak hanya itu, dalam kapal ini pun juga dilengkapi dengan stretcher bed dan
tabung oksigen serta beberapa obat-obatan untuk mendukung berjalannya operasi.
Bukan hanya kali ini saja mengadakan bakti sosial, Rumah sakit
Terapung Ksatria Airlangga sebelumnya sudah berlabuh ke Pulau Kangean, Sumenep
pada November 2017 dan mengadakan bakti sosial di sana yang memberi pelayanan
pada 1050 pasien. Selanjutnya setelah pelabuhan kalimas, kapal rumah sakit ini
akan berlayar dan berhenti untuk membuka pengobatan gratis kembali di Pulau
Sapeken, Sumenep, Jawa Timur pada akhir Maret 2018.
Saya sangat senang dapat berpartisipasi dalam bakti sosial ini,
awalnya saya diposisikan untuk membantu pada poli apotek, namun ternyata ada
bantuan dari alumni apoteker universitas airlangga dan RS. PHC, sehingga saya
membantu panitia yang lain pada registrasi yang berisi anamnesa pada pasien
yang baru datang dan pemeriksaan fisik, bahkan saya sampai mendapatkan
kesempatan ikut masuk ke dalam ruang O.K dan melihat langsung beberapa operasi
seperti Lipoma, Atheroma, Ganglion cyst, dan Cataract. Selama berada di ruangan
O.K saya mendapatkan job desk untuk
menuliskan laporan pra operasi, post operasi, hingga resep dan kontrol setelah
operasi yang tentunya langsung diperintahkan oleh dokter bedah yang sudah
sangat paham dengan bidangnya. Saya di sini mendapatkan banyak ilmu dan juga
mengaplikasikan ilmu yang saya miliki, hal ini sangat memacu saya untuk
berfikir dan belajar. Saya belajar banyak dari para pasien dan dokter yang
menangani.
Harapan saya pada RS. Terapung Ksatria Airlangga agar semakin jaya,
terus berkontribusi aktif, dapat menambah unit kapal dan mendapat banyak
dukungan dari mana pun.
Komentar